Rabu, 30 Mei 2018

MAKALAH MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


MAKALAH MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
ILMU BUDAYA DASAR




NAMA : ARIEF DWI PANGESTU
KELAS : 1IA14
NPM : 50417936


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar  belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian manusia
B.     Pengertian tanggung jawab
C.     Macam tanggung jawab
D.    Pengabdian  
E.     Kesadaran
F.      Pengorbanan
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manusia sering di sebut dengan makhluk  yang   bebas ; artinya bebas  menentukan dirinya sendiri, Akal dan budi telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Di pihak lain  akal dan budi memberikan “beban” bagi  manusia. Sebab manusia harus bertanggung jawab terhadap  apa  yang  telah  di lakukan .  Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk ciptaan allah. Tanggung jawab manusia dapat di bedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap allah. Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan semua peralatannya, diberi hidup, akal, dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap hidup manusia dituntut tanggung jawabnya di samping menggunakan akal dan budinya itu sebagaimana mestinya, juga di tuntut menanggung resiko akibat dari perbuatan akal dan budinya. Bila akal dan budi berbuat jahat atau sebaliknya, manusia bersangkutan harus berani menanggung resiko, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sesuai denga firma allah dala Al-Quran surat AT-Takatsur ayat 8 artinya:” Sesungguhnya kamu akan di periksa ketika hari itu (kiamat) dari hal segala nikmat yang telah kamu terima.”

B.      Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan di teliti ialah:
1.       Apa yang di maksud dengan manusia dan tanggung jawab?
2.       Ada berapa macam-macam tanggung jawab?
C.      Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui serta menjelaskan mengenai manusia dan tanggung jawab agar memiliki kesadaran untuk melaksakan tugas dan tanggung jawab sebagai kewajiban manusia.
Selain tujuan tersebut, pembutan makalah ini bertujuan sebagai sumber informasi dan menambah wawasan, ilmu, serta pengetahuan. Terutama bagi Dosen dan Mahasiswa IAIN bengkulu.
D.      Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini sebagai bahan acuan serta literatur bagi penulisan makalah selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B.      Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kawajibannya.Anda seorang mahasiswa,kewajiban anda adalah belajar. Bila anda belajar,maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda. Berarti anda pula  telah bertanggung jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu,bagaimana kegiatan belajar anda,itulah kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C atau B maka nilai C atau B itulah kadar pertanggung jawaban anda. Anda malas belajar, dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan  alasan capek,segan,dan lain-lain. Padahal anda menghadapi ujian itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda,berarti pula anda tidak bertanggung jawab. Lain lagi masalahnya apabila anda diberi tugas oleh ayah anda untuk membelikan buku bagi adik anda, anda tidak membeli buku dan uangnya anda belikan kaset dengan lagu-lagu baru. Anda sadar akan hal itu. Kaset itu di berikan kepada adik anda. Adik anda senang sekali,anda tidak melapor juga kepada ayah anda. Perbuatan itu menunjukkan bahwa anda tidak bertanggung jawab,meskipun adik anda lebih senang dengan kaset lagu baru tersebut.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia selain merupakan makhluk individual dan makhluk social,juga merupakan makhluk tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab  mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks social,individual,ataupun teologis. Dalam konteks social manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan seperangkat nilai-nilai sela sendiri. Nilai-nila yang diperankan seseorang dalam  jalinan social harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu consensus nilai yang telah disetujui bersama.
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap tuhannya ( sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai. Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap tuhannya timbul karena manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai-nilai. Dalam hal ini terutama keyakinannya terhadap nilai yang bersumber dari agama. Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya.
Tanggung jawab dalam  konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain,tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab,orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang  mau berkorban demi kepentingan orang lain. Tanggung jawab sangat erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban ,merupakan bandingan terhadap hak,dan  dapat  juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap keadaan hidup menentukan kewajiban yang tertentu. Status dan peranan menentukan kewajiban seseorag. Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.       Kewajiban terbatas: Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama tidak berbeda-bedakan. Contohnya undang-undang larangan membunuh,mencuri,yang di sampingnya dapat diadakan hukum-hukuman
2.       Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi,sebab dijalankan oleh suara hati,seperti keadilan dan kewajiban.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,sebab dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagian tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya,orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan,sebab ia tidak mengikuti aturan, norma,atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung jawab,adalah  berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang  yang bertanggung  jawab itu adil atau mencoba untuk berbuat adil. Tetapi, adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada tuhan. Dia tidak nampak,tetapi menggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi,orang semacam ini akan bertanggung jawab kepada Tuhannya.

C.      Macam Tanggung Jawab
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri,perasaan sendiri,angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak,dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan,kekeliruan,baik di sengaja maupun tidak. Oleh karena itu,dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Radi membaca sambil berjalan meskipun  sebentar-sebentar ia melihat jalan,tetapi ia juga lengah,dan terperosok kesebuah lubang. Kakinya terkilir.Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
Adapun macam-macam tanggung jawab sebagai berikut:
a.       Tanggung Jawab Kepada Keluarga
Masyarakat kecil adalah keluarga.Keluarga adalah suami-istri,ayah-ibu,dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada kelurganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab  juga merupakan  kesejahteraan keselamatan ,pendidikan, dan kehidupan.
Contoh:
1.       Penyelewengan Dr.Tono (Sukartono) kepada Yah, berarti tidak bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai suami. Sebaliknya,Tini ,isteri Tono yang kurang Menghargai suaminya,juga merupakan contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai isteri.
2.       Perbuatn guru Isa mengambil barang-barang milik sekolah untuk di jual adalah merupakan pertanggung jawabannya sebagai kepala rumah tangga,meskipun tanggung jawab itu sebenarnya merupakan perbuatan yang melanggar aturan norma hukum, norma susila, dan norma moral.(Ujung-Mochtar Lubis).
b.       Tanggung  jawab kepada masyarakat
Satu kenyataan  pula,bahwa manusia adalah makhluk social. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berfikir,bertingkah  laku,berbicara, dan sebagainya manulaku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Tuti telah bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya dalam”Putri Sedar”, ia bertekad bahwa apa pun yang terjadi atas dirinya  tetap akan dipertanggung  jawabkan.”Tidak,tidak, saya tiada boleh mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan, dan pendirian saya sendiri. Malu saya melihat diri saya sendiri”.Apa boleh buat jalan yang sulit ini sudah saya pilih dari semula dan saya tidak boleh menyimpang lagi,meski ke mana sekalipun saya dibawahnya.”(Layar Terkembang).
c.       Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tidak individual adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,berbuat, bertindak, bertingka laku  manusia  terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri, bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh:
Dalam  novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.Guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui oleh ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
d.       Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendiriya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuh, dan alam di sekitarnya. Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat.Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik disengaja maupun tidak. Sebagai hamba tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas  semua perbuatannya yang salah itu dengan istilah agama atas segala dosanya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuha.Apabila tidak bersembahyang maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan.Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya, (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya. Kepada Tuhan.

D.      Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang,hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore hari di beberapa tempat untuk mencukupi kebutuhan rumha tangga kita, itu bearti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita kepada keluarga. Lain hal nya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan,mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian sebagai berikut:
a.       Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini di dasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak di sertai pengabdian, bearti kasih sayang itu palsu aatau semu. Pengabdian pada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada isteri dan anak-anak.Isteri kepada suami dan anak-anaknya, atau anak-anak kepada orang tuanya. Sebagai contoh: Demi pengabdiannya kepada ayahnya Siti Nurbaya mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih, karena ayahnya tak mampu membayar  hutang. Padahal ia telah mengikat janji kepada Syamsul  Bahri (Siti Nurbaya Karanagan Marah Rusli).
Demikian pula dengan Kabut Sutra Ungu Karya Ike Supomo. Miranti idak mau segera kawin dengan seorang dokter kawan kakaknya, karena pengabdiannya atau cintanya kepada almarhum  suaminya dan anak-anaknya.Di dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka, karena pengabdiannya kepada ibu angkatnya, Hamin mau membujuk Zaenab kekasihnya, agar Zaenab mau kawin dengan saudara  sepupuhnya, meskipun Hamid sendiri hancur hatinya,. Demikian pula Zaenab hancur hatinya, karena Hamid saudaran angkatnya yang telah menjadi pujaannya, sampai hati membujuknya agar  ia  mau  kawin dengan orang yang tidak ia cintai.

b.       Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapat hidup tanpa orang lain,karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakat kan diri dan selain mengsingkan diri, maka ketika mempunyai masalah yang luar biasa, ia akan di tertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya. Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri kepada masyarakat. Oleh karena  nama baik tepat ia  tinggal,membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan” remaja berandal “suka berkelahi, menganggu orang, atau merampas hak orang  lain,  maka bagaimanpun  juga ia tetap merasa malu.
Contoh: Pengabdian diri kepada masyarakat ini dapat kita lihat dalam drama TVRI yang berjudul Tigor, Tigor ingin pulang setelah studinya  selesai, karena ingin membangun daerahnya. Hal ini tampak pada dialog Jaya Kepruk dengan Tigor sebagai berikut:
Jaya Kepruk         : ”Kau boleh kawin  dengan anak ku, tetapi Minah jangan di bawa pergi Dari kampung ini!”
Tigor         :”Tidak pak,saya telah berjanji kepada kedua orang tua saya, saya harus Pulang, karena saya ingin membangun daerahku!”

Dalam dialog itu, terlihat bahwa Tigor telah berjanji akan membangun daerahnya. Tigor bertanggung jawab akan keinginan daerahnya, yang berati juga bertanggung jawab kepada masyarakat lingkungannya.
c.       Pengabdian kepada negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang warga mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya di wujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan dalam kehidupan.
Contoh:    Dalam Roman sejarah Tambora Karya Untung Santoni, kawista memimpin bangsanya mengusir belanda dari daerahnya, Pulai Banda, karena perjanjian antara Belanda dengan rakyat di daerahnya sangat merugikan rakyat.Mula-mula perlawanan itu akan di lakukan dengan jalan damai,yaitu dengan jalan menculik Clara, kemenakan Van Speult dan sebagai gantinya Belanda harus meningalkan pulai itu. Rupanya siasat itu terdengar oleh Belanda melalui mata-matanya, sehingga pertempuran hebat terjadi. Persenjataan Belanda lebih hemat dan Lengkap, sedangkan penduduk hanya bersenjatakan golok,tombak, dan bambo  runcing, kemenangan akhirnya berada di pihak Belanda. Kawista dengan kawan-kawannya tertangkap dan di buang ke sebuah pulau.

d.       Pengabdian kepada tuhan
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan  manusia wajib mengabdi  Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa
Contoh: Dalam novel Di Bawah Lindungan  Ka’bah karya Hamka,Hamid mengembara karena cintanya tak sampai. Dalam pengembaraannya Hamid sampai ke Mekkah dan bermukim di sana. Setelah mendengar bahwa Zaenab kekasihnya meninggal, Hamid yang dalam keadaan sakit pada saat selesi thawaf, meninggal pula.
E.       Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya, keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat,tahu dan mengerti, misalnya, rakyat telah sadar akan politik. Jadi,kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah di kerjakan. Seperti halnya dengan guru Isa yang mengambil barang-barang sekolah untuk di jual karena dorongan kebutuhan rumah tangganya. Sebenarnya ia berbuat itu dengan kesadaran bahwa hal tersebut salah, tetapi tetap ia lakukan (Jalan Tak Ada Ujung).
Dalam perbuatan mencuri atau mengambil barang-barang milik sekolah itu tiga norma yang di larang oleh guru Isa, yaitu:
1.       Perbuatan guru Isa melanggar norma sekolah.Seorang guru tidak layak menuri, kalau yang mencuri itu memang pencuri, wajarlah karena pencuri tidak mempunyai norma sopan santun atau norma susila.
2.       Perbuatan guru Isa mencuri adalah melanggar norma hukum. Bila tertangkap ia diadili dan dipenjarakan, sebab perbuatan itu perbuatan criminal.
3.       Mencuri adalah perbuatan yang melanggar norma-norma, karena di manapun mencuri itu dilakukan tidak dibenarkan oleh hukum moral.Mencuri merupakan perbuatan amoral perbuatan melanggar hak milik orang.
Kesadarn moral amat penting untuk diperhatikan oleh orang, karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakan nama.Oleh sebab itu kesadaran  moral perlu di jaga oleh setiap individu.Hal ini tidak bearti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua kesadaran penting,karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncankan atau sekurag-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
Justru pada umunya orang sadar akan perbuatannya, tetapi tidak disadari, apakah perbuatan itu melanggar norma sopan santun, norma hukum, atau norma moral.Kalau orang itu ingin berbuat, berbuat sajalah ia. Orang yang berbuat tanpa kesadaran ini amat sedikit jumlahnya. Hal itu bisa terjadi karena kekeliruan. Tetapi mungkin juga karena yang berbuat dalam keadaan tidak sadar atau anak kecil. Karena itu oran tersebut bebas dari hukuman

F.       Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban,artinya memberikan secara ikhlas, harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Contoh:
1.       Adi bekerja keras tanpa menghiungkan lelah, karena bila tidak demikian  kebutuhan rumah tangganya tidak terpenuhi. Itu semua demi cintanya kepada keluarganya. Bekerja keras itu pengorbanan.
2.       Budi mengumpulkan para pemuda dikampungnya untuk diajak berfikir bagai memajukan kampungnya. Usaha itu dilakukan tanpa mengenal lelah dan putus asa. Karena budi merasa terikat dengan kampung itu, maka ia mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk kemajuan kampungnya.
3.       Biarawati Maria meninggalkan keduniawian demi pengabdian agama dan Tuhannya. Meninggalkan keduniawian di sini berarti berkorban demi cintanya kepada agama dan Tuhannya.
Perbedaan  antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian  tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit untuk diktakan pengabdian, karena kata pengbdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga di terapkan kepada sesama kawan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, Tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Macam-macam pengorbanan sebagai berikut:
a.        Pengorbanan kepada kelaruga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga adalah kasih sayang.Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atau tidak ada cinta.
Contoh:
1.       Siti Nurbaya dengan sangat terpaksa mau di kwinin Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat ia bencinya, demi cintanya kepada ayahnya (dalam siti nurbaya).
2.       Miranti, janda muda cantik dan beranak dua, berkali-kali menolak bujukan kakaknya agar  mau kawin dengan kawan kakaknya,yang juga seorang dokter. Ia mengorbankan dirinya untuk tetap menjanda, demi cintanya kepada dua orang anaknya (dalam Kabut Sutra Ungu).
b.        Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk social, karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan saling membutuhkan. Sebagai makhluk social, manusia merasa terikat dengan masyarakatnya. Karena itu, pengabdiannya kepada masyarakat ia tak bebas dari pengorbanan.
Contoh: Dr. Tono (sukartono) aktif sebgai dokter yang baik.Begitu besar pengabdiannya kepada pasien sehingga isterinya merasa diperlakukan sebagai penunggu rumah dan penunggu telepon belaka.Konflik batin pun terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat pengabdiannya kepada masyarakat, rumah tanggannya menjadi korban, (alam belenggu-Armyn Pane).
c.         Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Setiap orang di bumi ini mengakui bahwa manusia merupakan anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota atau warga negara dari suatu negara atau bangsa dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaa itulah bentuk dari pengorbanan. Demi negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda, bagian badan, bahkan nyawa pun dipertaruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka berkeajiban membela negara.
Contoh: Kumbakarno adalah seseorang raksasa yang berjiwa ksatria. Ia menentang perintah kakknya,Rahwana untuk melawan Rama, kakaknya berada di posisi yang salah. Tetapi setelah kakaknya dan juga rajanya,Rahwana, marah-marah dengan mengugkit-ungkit kenikmatan yang telah diberikannya,maka setelah ia memuntahkan semua kenikmatan yang telah di terimah, ia bukan sebagai pembela kakaknya, tetapi sebagai panglima perang dalam membela negara. Ia tahu, bahwa ia akan kalah dan mati. Tetapi demi cintanya kepada negara, ia korbankan jiwa raganya.(dalam Ramayana).
d.        Pengorbanan karena kebenaran
Ada peribahasa “berani karena benar, takut karena salah”. Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun. Perang kemerdekaan itu pada hakikatnya adalah perang untuk membela kebenaran. Menurut kodratnya, manusia mempunyai hak hidup, dan hak kemerdekaan hidup. Oleh karena itu penjajahan di atas bumi bertentangan dengan kodrat alam Dalam membela kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.
Contoh:
1)       Perang antara Rama melawan Rahwana, sebenarnya adalah perang antara kebenaran melawan kejahatan, karena Rahwana menculik isteri Rama, Sita (dalam Ramayan)
2)       Demikian pula Wibisana, menentang perintah kakaknya, Rahwana, karena wibisana melihat kakaknya berada di pihak yang salah, karena itu ia memilih kebenaran (dalam Rawayana).
e.        Pengorbanan kepada agama
Berkorban untuk agama bearti juga berkorban demi cintanya kepada allah. Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan karena sendirinya, tetapi ada karena diciptakan oleh allah. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cintanya kepada agama dan juga kepada penciptanya. Agama pada hakikatnya adalah kebenaran, oleh karena itu dalam berkorban demi agama atau kebenaran, manusia tidak sayang dengan nyawanya pun rela dikorbankan.
Contoh:
1)       Nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya dan menyembelihnya demi cintanya kepada allah. Akhirnya anaknya itu diganti dengan kambing oleh allah.
2)       Biarawan atau biarawati (agama katolik) dengan rela dan ikhlas meninggalkan keduniawian demi cintanya kepada agama dan. Tuhannya. Ia mengorbankan diri dari kenikmatan hidup, demi pengabdiannya kepada agama dan Tuhannya.
3)       Pangeran Sidharta, putera raja Kapilawastu, adalah seorang pangeran, Calon raja, yang meninggalkan istana dan menjadi bhiksu mencari kebenaran hidup. Akhirnya ia menjadi Budha Gautama penyebar agama Budha. Ia mengorbankan diri dari kemewahan di istana demi kebenaran (hakikat)
   
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pokok pembahasan makalah di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.        Manusia mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
b.        Selain bertanggungjawab kepada diri sendiri, manusia juga harus bertanggungjawab kepada keluarga, bertanggungjawab kepada masyarakat, bertanggungjawab kepada Bangsa/Negara, dan bertanggungjawab kepada Tuhannya.

B.      Saran
Dengan adanya pembahasan tentang manusia dan tanggungjawab. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap tanggungjawab sebagai bentuk kewajiban yang harus dilaksanakan baik tanggungjawab terhadap sesama manusia mapun tanggungjawab terhadap Tuhan YME.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar