MAKALAH MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA
: ARIEF DWI PANGESTU
KELAS
: 1IA14
NPM
: 50417936
TEKNIK
INFORMATIKA
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
manusia
B. Pengertian
tanggung jawab
C. Macam tanggung
jawab
D. Pengabdian
E. Kesadaran
F. Pengorbanan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sering di
sebut dengan makhluk yang bebas ; artinya bebas menentukan dirinya sendiri, Akal dan budi
telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Di pihak
lain akal dan budi memberikan “beban”
bagi manusia. Sebab manusia harus
bertanggung jawab terhadap apa yang
telah di lakukan . Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
individu, makhluk social, dan makhluk ciptaan allah. Tanggung jawab manusia
dapat di bedakan atas tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab
terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap allah. Allah telah menciptakan
manusia lengkap dengan semua peralatannya, diberi hidup, akal, dan budi. Semua
pemberian itu harus dipelihara. Terhadap hidup manusia dituntut tanggung
jawabnya di samping menggunakan akal dan budinya itu sebagaimana mestinya, juga
di tuntut menanggung resiko akibat dari perbuatan akal dan budinya. Bila akal
dan budi berbuat jahat atau sebaliknya, manusia bersangkutan harus berani
menanggung resiko, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sesuai denga firma
allah dala Al-Quran surat AT-Takatsur ayat 8 artinya:” Sesungguhnya kamu akan
di periksa ketika hari itu (kiamat) dari hal segala nikmat yang telah kamu
terima.”
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar
belakang di atas maka rumusan masalah yang akan di teliti ialah:
1.
Apa yang di maksud dengan manusia dan tanggung
jawab?
2.
Ada berapa macam-macam tanggung jawab?
C.
Tujuan
Tujuan pembuatan
makalah ini ialah untuk mengetahui serta menjelaskan mengenai manusia dan
tanggung jawab agar memiliki kesadaran untuk melaksakan tugas dan tanggung
jawab sebagai kewajiban manusia.
Selain tujuan
tersebut, pembutan makalah ini bertujuan sebagai sumber informasi dan menambah
wawasan, ilmu, serta pengetahuan. Terutama bagi Dosen dan Mahasiswa IAIN
bengkulu.
D.
Manfaat
Manfaat pembuatan
makalah ini sebagai bahan acuan serta literatur bagi penulisan makalah
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manusia
Manusia adalah
makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang
menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang
rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.
Pengertian manusia
dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan
sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
B.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab
merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja
maupun tidak di sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kawajibannya.Anda seorang mahasiswa,kewajiban anda adalah
belajar. Bila anda belajar,maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban
anda. Berarti anda pula telah bertanggung
jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu,bagaimana kegiatan belajar anda,itulah
kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C atau B
maka nilai C atau B itulah kadar pertanggung jawaban anda. Anda malas belajar,
dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan alasan capek,segan,dan lain-lain. Padahal
anda menghadapi ujian itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban
anda,berarti pula anda tidak bertanggung jawab. Lain lagi masalahnya apabila
anda diberi tugas oleh ayah anda untuk membelikan buku bagi adik anda, anda
tidak membeli buku dan uangnya anda belikan kaset dengan lagu-lagu baru. Anda
sadar akan hal itu. Kaset itu di berikan kepada adik anda. Adik anda senang
sekali,anda tidak melapor juga kepada ayah anda. Perbuatan itu menunjukkan bahwa
anda tidak bertanggung jawab,meskipun adik anda lebih senang dengan kaset lagu
baru tersebut.
Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena
manusia selain merupakan makhluk individual dan makhluk social,juga merupakan
makhluk tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung
jawab mengingat ia mementaskan sejumlah
peranan dalam konteks social,individual,ataupun teologis. Dalam konteks social
manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan
seperangkat nilai-nilai sela sendiri. Nilai-nila yang diperankan seseorang
dalam jalinan social harus
dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu consensus nilai yang telah
disetujui bersama.
Masalah tanggung
jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis.Manusia
sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap
dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap
tuhannya ( sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan
lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung
jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap
suatu nilai. Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap tuhannya timbul karena
manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai-nilai. Dalam hal ini terutama
keyakinannya terhadap nilai yang bersumber dari agama. Manusia bertanggung
jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya.
Tanggung jawab
dalam konteks pergaulan manusia adalah
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung
resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya
dan jujur terhadap orang lain,tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung
jawab,orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
mau berkorban demi kepentingan orang lain. Tanggung jawab sangat erat
kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap
seseorang. Kewajiban ,merupakan bandingan terhadap hak,dan dapat
juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah
tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Pembagian
kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap keadaan hidup menentukan
kewajiban yang tertentu. Status dan peranan menentukan kewajiban seseorag.
Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.
Kewajiban terbatas: Kewajiban ini tanggung
jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama tidak berbeda-bedakan. Contohnya
undang-undang larangan membunuh,mencuri,yang di sampingnya dapat diadakan
hukum-hukuman
2.
Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban ini tanggung
jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini
nilainya lebih tinggi,sebab dijalankan oleh suara hati,seperti keadilan dan
kewajiban.
Orang yang
bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,sebab dapat menunaikan
kewajibannya. Kebahagian tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain.
Sebaliknya,orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan,sebab
ia tidak mengikuti aturan, norma,atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama
yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung
jawab,adalah berkaratnya atau rusaknya
perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu adil atau mencoba untuk berbuat
adil. Tetapi, adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil
karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu akan mempertanggung
jawabkan segala sesuatunya kepada tuhan. Dia tidak nampak,tetapi menggerakkan
dunia dan mengaturnya. Jadi,orang semacam ini akan bertanggung jawab kepada
Tuhannya.
C.
Macam Tanggung Jawab
Menurut sifat
dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi.
Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat
sendiri,perasaan sendiri,angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak,dalam
hal ini manusia tak luput dari kesalahan,kekeliruan,baik di sengaja maupun
tidak. Oleh karena itu,dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab atas
dirinya sendiri.
Radi membaca
sambil berjalan meskipun
sebentar-sebentar ia melihat jalan,tetapi ia juga lengah,dan terperosok
kesebuah lubang. Kakinya terkilir.Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian
itu. Ia harus beristirahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal di rumah
beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
Adapun macam-macam
tanggung jawab sebagai berikut:
a.
Tanggung Jawab Kepada Keluarga
Masyarakat kecil
adalah keluarga.Keluarga adalah suami-istri,ayah-ibu,dan anak-anak, dan juga
orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada kelurganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan keselamatan
,pendidikan, dan kehidupan.
Contoh:
1.
Penyelewengan Dr.Tono (Sukartono) kepada Yah,
berarti tidak bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai suami.
Sebaliknya,Tini ,isteri Tono yang kurang Menghargai suaminya,juga merupakan
contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai isteri.
2.
Perbuatn guru Isa mengambil barang-barang milik
sekolah untuk di jual adalah merupakan pertanggung jawabannya sebagai kepala
rumah tangga,meskipun tanggung jawab itu sebenarnya merupakan perbuatan yang
melanggar aturan norma hukum, norma susila, dan norma moral.(Ujung-Mochtar
Lubis).
b.
Tanggung
jawab kepada masyarakat
Satu
kenyataan pula,bahwa manusia adalah
makhluk social. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam
berfikir,bertingkah laku,berbicara, dan
sebagainya manulaku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Contoh:
Tuti telah
bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya dalam”Putri Sedar”, ia
bertekad bahwa apa pun yang terjadi atas dirinya tetap akan dipertanggung jawabkan.”Tidak,tidak, saya tiada boleh
mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan, dan pendirian saya sendiri. Malu
saya melihat diri saya sendiri”.Apa boleh buat jalan yang sulit ini sudah saya
pilih dari semula dan saya tidak boleh menyimpang lagi,meski ke mana sekalipun
saya dibawahnya.”(Layar Terkembang).
c.
Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Satu kenyataan
lagi, bahwa tiap manusia, tidak individual adalah warga negara suatu negara.
Dalam berpikir,berbuat, bertindak, bertingka laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh negara.
Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri, bila perbuatan manusia itu salah,
maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh:
Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar
Lubis.Guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau
perbuatan itu diketahui oleh ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.
d.
Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak
dengan sendiriya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan
manusia dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan sarana-sarana yang ada pada
dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuh, dan alam di sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat.Sudah tentu
dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik disengaja maupun
tidak. Sebagai hamba tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya yang salah itu dengan
istilah agama atas segala dosanya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuha.Apabila tidak bersembahyang maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan.Tetapi bila manusia tidak
bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul
sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun
manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan
kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya,
(ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya. Kepada Tuhan.
D.
Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang,hormat, atau suatu
ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya
ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore hari
di beberapa tempat untuk mencukupi kebutuhan rumha tangga kita, itu bearti mengabdi
kepada keluarga, karena kasih sayang kita kepada keluarga. Lain hal nya jika
keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan,mungkin sampai berhari-hari
ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan
saja.
Macam-macam
pengabdian sebagai berikut:
a.
Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya
manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini di dasarkan atas cinta dan
kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak di sertai pengabdian, bearti kasih sayang itu palsu aatau semu.
Pengabdian pada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada isteri dan
anak-anak.Isteri kepada suami dan anak-anaknya, atau anak-anak kepada orang
tuanya. Sebagai contoh: Demi pengabdiannya kepada ayahnya Siti Nurbaya mau
dikawinkan dengan Datuk Maringgih, karena ayahnya tak mampu membayar hutang. Padahal ia telah mengikat janji
kepada Syamsul Bahri (Siti Nurbaya
Karanagan Marah Rusli).
Demikian pula
dengan Kabut Sutra Ungu Karya Ike Supomo. Miranti idak mau segera kawin dengan
seorang dokter kawan kakaknya, karena pengabdiannya atau cintanya kepada
almarhum suaminya dan anak-anaknya.Di
dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka, karena pengabdiannya kepada
ibu angkatnya, Hamin mau membujuk Zaenab kekasihnya, agar Zaenab mau kawin
dengan saudara sepupuhnya, meskipun
Hamid sendiri hancur hatinya,. Demikian pula Zaenab hancur hatinya, karena
Hamid saudaran angkatnya yang telah menjadi pujaannya, sampai hati membujuknya
agar ia
mau kawin dengan orang yang tidak
ia cintai.
b.
Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah
anggota masyarakat. Ia tak dapat hidup tanpa orang lain,karena tiap-tiap orang
saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memasyarakat kan diri dan selain mengsingkan diri, maka ketika mempunyai
masalah yang luar biasa, ia akan di tertawakan oleh masyarakat, cepat atau
lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya. Oleh
karena itu, demi masyarakat, anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri
kepada masyarakat. Oleh karena nama baik
tepat ia tinggal,membawa nama baiknya
pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan” remaja berandal “suka
berkelahi, menganggu orang, atau merampas hak orang lain,
maka bagaimanpun juga ia tetap
merasa malu.
Contoh:
Pengabdian diri kepada masyarakat ini dapat kita lihat dalam drama TVRI yang
berjudul Tigor, Tigor ingin pulang setelah studinya selesai, karena ingin membangun daerahnya.
Hal ini tampak pada dialog Jaya Kepruk dengan Tigor sebagai berikut:
Jaya Kepruk : ”Kau boleh kawin dengan anak ku, tetapi Minah jangan di bawa
pergi Dari kampung ini!”
Tigor :”Tidak pak,saya telah berjanji kepada
kedua orang tua saya, saya harus Pulang, karena saya ingin membangun daerahku!”
Dalam dialog itu,
terlihat bahwa Tigor telah berjanji akan membangun daerahnya. Tigor bertanggung
jawab akan keinginan daerahnya, yang berati juga bertanggung jawab kepada
masyarakat lingkungannya.
c.
Pengabdian kepada negara
Manusia pada
hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.
Karena itu seseorang warga mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini
biasanya di wujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa
pengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan dalam kehidupan.
Contoh: Dalam Roman sejarah Tambora Karya Untung
Santoni, kawista memimpin bangsanya mengusir belanda dari daerahnya, Pulai
Banda, karena perjanjian antara Belanda dengan rakyat di daerahnya sangat merugikan
rakyat.Mula-mula perlawanan itu akan di lakukan dengan jalan damai,yaitu dengan
jalan menculik Clara, kemenakan Van Speult dan sebagai gantinya Belanda harus
meningalkan pulai itu. Rupanya siasat itu terdengar oleh Belanda melalui
mata-matanya, sehingga pertempuran hebat terjadi. Persenjataan Belanda lebih
hemat dan Lengkap, sedangkan penduduk hanya bersenjatakan golok,tombak, dan
bambo runcing, kemenangan akhirnya
berada di pihak Belanda. Kawista dengan kawan-kawannya tertangkap dan di buang
ke sebuah pulau.
d.
Pengabdian kepada tuhan
Manusia tidak ada
dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Contoh: Dalam
novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
Hamka,Hamid mengembara karena cintanya tak sampai. Dalam pengembaraannya Hamid
sampai ke Mekkah dan bermukim di sana. Setelah mendengar bahwa Zaenab
kekasihnya meninggal, Hamid yang dalam keadaan sakit pada saat selesi thawaf,
meninggal pula.
E.
Kesadaran
Kesadaran adalah
keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat (kepada
keadaan yang sebenarnya, keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari
pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat,tahu dan mengerti, misalnya,
rakyat telah sadar akan politik. Jadi,kesadaran adalah hati yang telah terbuka
atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah di kerjakan. Seperti halnya
dengan guru Isa yang mengambil barang-barang sekolah untuk di jual karena
dorongan kebutuhan rumah tangganya. Sebenarnya ia berbuat itu dengan kesadaran
bahwa hal tersebut salah, tetapi tetap ia lakukan (Jalan Tak Ada Ujung).
Dalam perbuatan
mencuri atau mengambil barang-barang milik sekolah itu tiga norma yang di
larang oleh guru Isa, yaitu:
1.
Perbuatan guru Isa melanggar norma
sekolah.Seorang guru tidak layak menuri, kalau yang mencuri itu memang pencuri,
wajarlah karena pencuri tidak mempunyai norma sopan santun atau norma susila.
2.
Perbuatan guru Isa mencuri adalah melanggar
norma hukum. Bila tertangkap ia diadili dan dipenjarakan, sebab perbuatan itu
perbuatan criminal.
3.
Mencuri adalah perbuatan yang melanggar
norma-norma, karena di manapun mencuri itu dilakukan tidak dibenarkan oleh
hukum moral.Mencuri merupakan perbuatan amoral perbuatan melanggar hak milik
orang.
Kesadarn moral
amat penting untuk diperhatikan oleh orang, karena pelanggaran moral dapat
berakibat merusakan nama.Oleh sebab itu kesadaran moral perlu di jaga oleh setiap individu.Hal
ini tidak bearti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua kesadaran
penting,karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncankan
atau sekurag-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
Justru pada umunya
orang sadar akan perbuatannya, tetapi tidak disadari, apakah perbuatan itu
melanggar norma sopan santun, norma hukum, atau norma moral.Kalau orang itu
ingin berbuat, berbuat sajalah ia. Orang yang berbuat tanpa kesadaran ini amat
sedikit jumlahnya. Hal itu bisa terjadi karena kekeliruan. Tetapi mungkin juga
karena yang berbuat dalam keadaan tidak sadar atau anak kecil. Karena itu oran
tersebut bebas dari hukuman
F.
Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban,artinya memberikan secara ikhlas, harta, benda, waktu,
tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan
sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Contoh:
1.
Adi bekerja keras tanpa menghiungkan lelah,
karena bila tidak demikian kebutuhan
rumah tangganya tidak terpenuhi. Itu semua demi cintanya kepada keluarganya.
Bekerja keras itu pengorbanan.
2.
Budi mengumpulkan para pemuda dikampungnya untuk
diajak berfikir bagai memajukan kampungnya. Usaha itu dilakukan tanpa mengenal
lelah dan putus asa. Karena budi merasa terikat dengan kampung itu, maka ia
mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk kemajuan kampungnya.
3.
Biarawati Maria meninggalkan keduniawian demi
pengabdian agama dan Tuhannya. Meninggalkan keduniawian di sini berarti
berkorban demi cintanya kepada agama dan Tuhannya.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan
tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit untuk diktakan
pengabdian, karena kata pengbdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya.
Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga di terapkan kepada sesama kawan.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, Tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Macam-macam
pengorbanan sebagai berikut:
a.
Pengorbanan kepada kelaruga
Pada hakikatnya
manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga adalah kasih sayang.Kasih
sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atau
tidak ada cinta.
Contoh:
1.
Siti Nurbaya dengan sangat terpaksa mau di
kwinin Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat ia bencinya, demi cintanya
kepada ayahnya (dalam siti nurbaya).
2.
Miranti, janda muda cantik dan beranak dua,
berkali-kali menolak bujukan kakaknya agar
mau kawin dengan kawan kakaknya,yang juga seorang dokter. Ia
mengorbankan dirinya untuk tetap menjanda, demi cintanya kepada dua orang
anaknya (dalam Kabut Sutra Ungu).
b.
Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah
makhluk social, karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan saling
membutuhkan. Sebagai makhluk social, manusia merasa terikat dengan
masyarakatnya. Karena itu, pengabdiannya kepada masyarakat ia tak bebas dari
pengorbanan.
Contoh: Dr. Tono
(sukartono) aktif sebgai dokter yang baik.Begitu besar pengabdiannya kepada
pasien sehingga isterinya merasa diperlakukan sebagai penunggu rumah dan
penunggu telepon belaka.Konflik batin pun terjadi, ketegangan rumah tangga
menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat
pengabdiannya kepada masyarakat, rumah tanggannya menjadi korban, (alam
belenggu-Armyn Pane).
c.
Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Setiap orang di
bumi ini mengakui bahwa manusia merupakan anggota suatu bangsa dan warga negara
suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota atau warga negara dari suatu
negara atau bangsa dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaa
itulah bentuk dari pengorbanan. Demi negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta
benda, bagian badan, bahkan nyawa pun dipertaruhkan dengan ikhlas. Kapan saja
dan dimana saja berada mereka berkeajiban membela negara.
Contoh:
Kumbakarno adalah seseorang raksasa yang berjiwa ksatria. Ia menentang perintah
kakknya,Rahwana untuk melawan Rama, kakaknya berada di posisi yang salah.
Tetapi setelah kakaknya dan juga rajanya,Rahwana, marah-marah dengan
mengugkit-ungkit kenikmatan yang telah diberikannya,maka setelah ia memuntahkan
semua kenikmatan yang telah di terimah, ia bukan sebagai pembela kakaknya,
tetapi sebagai panglima perang dalam membela negara. Ia tahu, bahwa ia akan
kalah dan mati. Tetapi demi cintanya kepada negara, ia korbankan jiwa
raganya.(dalam Ramayana).
d.
Pengorbanan karena kebenaran
Ada peribahasa
“berani karena benar, takut karena salah”. Demi kebenaran orang tidak takut
menghadapi apapun. Perang kemerdekaan itu pada hakikatnya adalah perang untuk
membela kebenaran. Menurut kodratnya, manusia mempunyai hak hidup, dan hak
kemerdekaan hidup. Oleh karena itu penjajahan di atas bumi bertentangan dengan
kodrat alam Dalam membela kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.
Contoh:
1)
Perang antara Rama melawan Rahwana, sebenarnya
adalah perang antara kebenaran melawan kejahatan, karena Rahwana menculik
isteri Rama, Sita (dalam Ramayan)
2)
Demikian pula Wibisana, menentang perintah
kakaknya, Rahwana, karena wibisana melihat kakaknya berada di pihak yang salah,
karena itu ia memilih kebenaran (dalam Rawayana).
e.
Pengorbanan kepada agama
Berkorban untuk
agama bearti juga berkorban demi cintanya kepada allah. Hal ini terjadi karena
adanya manusia bukan karena sendirinya, tetapi ada karena diciptakan oleh
allah. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cintanya kepada agama dan
juga kepada penciptanya. Agama pada hakikatnya adalah kebenaran, oleh karena
itu dalam berkorban demi agama atau kebenaran, manusia tidak sayang dengan
nyawanya pun rela dikorbankan.
Contoh:
1)
Nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya dan
menyembelihnya demi cintanya kepada allah. Akhirnya anaknya itu diganti dengan
kambing oleh allah.
2)
Biarawan atau biarawati (agama katolik) dengan
rela dan ikhlas meninggalkan keduniawian demi cintanya kepada agama dan.
Tuhannya. Ia mengorbankan diri dari kenikmatan hidup, demi pengabdiannya kepada
agama dan Tuhannya.
3)
Pangeran Sidharta, putera raja Kapilawastu,
adalah seorang pangeran, Calon raja, yang meninggalkan istana dan menjadi
bhiksu mencari kebenaran hidup. Akhirnya ia menjadi Budha Gautama penyebar
agama Budha. Ia mengorbankan diri dari kemewahan di istana demi kebenaran
(hakikat)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pokok
pembahasan makalah di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.
Manusia mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
b.
Selain bertanggungjawab kepada diri sendiri,
manusia juga harus bertanggungjawab kepada keluarga, bertanggungjawab kepada
masyarakat, bertanggungjawab kepada Bangsa/Negara, dan bertanggungjawab kepada
Tuhannya.
B.
Saran
Dengan adanya
pembahasan tentang manusia dan tanggungjawab. Diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran terhadap tanggungjawab sebagai bentuk kewajiban yang harus
dilaksanakan baik tanggungjawab terhadap sesama manusia mapun tanggungjawab
terhadap Tuhan YME.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar