MAKALAH
MANUSIA DAN HARAPAN
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA
: ARIEF DWI PANGESTU
KELAS
: 1IA14
NPM
: 50417936
TEKNIK
INFORMATIKA
KATA PENGANTAR
Terima kasih yang teramat luar
biasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ilmu budaya dasar berupa
makalah dengan judul, “MANUSIA DAN HARAPAN” dengan tepat waktu.
Tidak lupa rasa terima kasih kami
haturkan kepada dosen pembimbing ilmu budaya dasar, ibu Siti Pujianti atas
segala ilmu yang telah diberikan yang juga memperluas wawasan kami terhadap
ilmu budaya dasar sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Kami memohon maaf sebesar –
besarnya apabila ditemukan segala bentuk kesalahan di dalam makalah ini. Kami
juga ingin memohon maaf atas segala kekurangan yang ditemukan atas keseluruhan
makalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat menjadi sumber referensi,
wawasan, dan bahan pembelajaran bagi semua pembaca secara umum.
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
2.1 Dorongan Kodrat
2.2 Dorongan Kebutuhan Hidup
C. PENGERTIAN DOA
D. PENGERTIAN KEPERCAYAAN
E. KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
BAB 3 : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia pada
hakikatnya merupakan makhluk yang dikaruniai akan akal dan budi, melalui akal
dan budi tersebutlah timbul sebuah keinginan atau asa yang kita kenal secara
umum dengan harapan. Harapan yang dimiliki seseorang juga datang atas dasar
pengalaman yang sebelumnya telah dilalui oleh orang tersebut. Kebutuhan akan
sesuatu juga merupakan pemicu timbulnya harapan.
Dalam dunia
psikologi harapan merupakan kata kunci yang sangat amat penting, harapan
mengandung berbagai macam rangkaian emosi seperti kesenangan, perasaan
kekaguman, dan kegembiraan. Harapan membantu kita untuk membangun diri kita
dalam berbagai aspek. Seseorang dikatakan
tidak dapat hidup tanpa harapan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Apa itu harapan?
Apa sebabnya
manusia mempunyai harapan?
Apa itu doa?
Apa itu
kepercayaan?
Bagaimana usaha
untuk meningkatkan kepercayaan?
C.
TUJUAN
Memahami
pengertian dari harapan.
Mengetahui sebab
dari seorang manusia mempunyai harapan.
Memahami
pengertian dari doa.
Memahami
pengertian dari kepercayaan.
Mengetahui
langkah-langkah atau usah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan adalah
emosi yang terkarakterisasi oleh perasaan positif akan kejadian yang akan
datang. Beberapa orang percaya bahwa harapan adalah bagian dari kepribadian
seseorang dan tidak jarang pula yang mengatakan bahwa harapan timbul dari
pengaruh lingkungan eksternal atau pun pengalaman lalu dari seseorang tersebut.
Secara psikologis,
harapan dapat mempengaruhi baik itu kesehatan mental maupun kesehatan fisik
seseorang. Orang yang hidup dengan kecenderungan memiliki harapan biasanya
menghadapi permasalahan mental yang lebih sedikit daripada orang yang hidup tanpa harapan. Beberapa symptom
atau gejala yang timbul beberapa diantaranya adalah depresi, kegelisahan, atau
bahkan serangan panik ( panic attack ). Oleh karena itu diyakini bahwa manusia
tidak bisa hidup bahagia tanpa harapan.
B.
APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
Ada 2 hal yang
menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
2.1 Dorongan Kodrat
Kodrat adalah
sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri
manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan kodrat inilah manusia memiliki harapan.
2.2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki
kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi
kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun
kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham
Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
1.
Kelangsungan hidup (survival).
Untuk
melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat
tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Setiap bayi
begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
Kebutuhan akan makan/minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan
hidup manusia
2.
Keamanan (safety).
Setiap orang
membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.
Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah
agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya.
Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan
dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa
aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh kemanan moril bagi
pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa
Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
3.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be
loving and loved)
Tiap orang mempunyai
hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan
hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada
ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil saja, semua diatur!”
Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan
kewajibannya.Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa,
sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Sebab umumnya
remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan
alamnya
4.
Diakui lingkungan (status)
Setiap manusia
membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, Status itu
penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain
melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu
tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun
masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.
5.
Perwujudan cita-cita (self actualization)
Selanjutnya
manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau
kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
C.
PENGERTIAN DOA
Pengertian doa
atau prārthanā (dalam bahasa Sansekerta) berasal dari dua kata ‘prā‘ dan
‘artha‘ yang artinya memohon dengan sungguh-sungguh. Dengan kata lain, berdoa
artinya meminta sesuatu hal kepada Tuhan YME dengan kerinduan yang intensif.
Doa mencakup rasa
hormat, cinta, permohonan dan iman/keyakinan. Melalui sebuah doa, seorang
abdi/hamba Tuhan mengungkapkan ketidakberdayaannya dan menyerahkan sikap
pelaksanaan dari suatu pekerjaan kepada Tuhan YME. Menyerahkan sikap pelaksana
kepada Tuhan YME berarti kita mengakui bahwa Tuhan membantu kita dan Ia yang
menyelesaikan pekerjaan itu.
D.
PENGERTIAN KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri,
melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan
atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik
langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan
adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
1.
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada
diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri
pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan Pada Orang Lain
Kepercayaan kepada
orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap
kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena
ucapannya”.
3.
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat.
Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai
arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang
mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi
hanya kewajiban.
Karena itu
jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis
negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga
wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4.
Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada
Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya.
Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh
karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia
harus percaya kepada Tuhan.
E.
KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Berbagai usaha
dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu
bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
·
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah.
·
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama
manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
·
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki,
fitnah dan sebagainya.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada dasarnya
semua manusia memiliki harapan, seperti yang dikatakan bahwa manusia tanpa
harapan itu sama saja seperti mati. Kita harus berharap karena dari harapan
itulah dapat timbul gagasan-gagasan dan motivasi positif yang dapat digunakan
untuk membangun diri dan lingkungan kita kelak.
B.
SARAN
Memiliki
harapan sesungguhnya boleh saja asal kita sebagai mahkluk yang bijaksana
menyeimbanginya dengan usaha. Sebab kedua hal itu saling bersinergi untuk
membantu kita mencapai apa yang kita inginkan. Selain itu, manusia sebagai
mahkluk beriman juga tetap harus menaruh kepercayaan kepada yang Maha Kuasa
karena Ialah pemberi jalan bagi kita semua.
DAFTAR PUSAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar