Pengertian Komputasi
Komputasi diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan
masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Selama ribuan
tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan
kertas, atau kapur dan batu tulis, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel.
Pada zaman sekarang ini, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.
Pengertian Komputasi Modern
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima
intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga
dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi
menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi
modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann (1903-1957)
Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari
solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
- Akurasi
(big, Floating point)
- Kecepatan
(dalam satuan Hz)
- Problem
Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
- Modeling
(NN & GA)
- Kompleksitas
Jenis-Jenis Komputasi Modern
a. Mobile
Computing
Mobile computing atau komputasi bergerak memiliki beberapa
penjelasan, salah satunya komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi
komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan
kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi
nirkabel. Contoh dari perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari
komputasi bergerak seperti smart phone, dan lain sebagainya.
b. Grid
Computing
Komputasi grid menggunakan komputer yang terpisah oleh
geografis, didistibusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan
masalah komputasi skala besar. Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk
mengenali sistem komputasi grid, adalah :
• Sistem
untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
• Sistem
menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
• Sistem
mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas
kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.
c. Cloud
Computing
Komputasi cloud merupakan gaya komputasi yang terukur
dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui
internet. Komputasi cloud menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT
berbasis model dalam internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari
keterukuran dinamis dan sumber daya virtual yang sering menyediakan layanan
melalui internet.
Komputasi Modern pada Bidang Geografi
Implementasi komputasi modern di bidang geografi diterapkan
pada GIS (Geographic Information System) yang merupakan sistem informasi khusus
yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya
dalam sebuah database. Pada praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk
investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,
kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, GIS bisa membantu perencana untuk
secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau
GIS dapat digunakan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan
perlindungan dari polusi.
Manfaat GIS di berbagai bidang :
1) Manajemen
tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian
geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi.
Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan
karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota
biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran,
fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan
masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk
pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas
yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar
efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan
ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang
bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam
radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan
sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan
di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga
memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai
dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan
lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan,
iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan
lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya.
Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat
dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian
masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan
pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi
pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk
manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang.
Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan
kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya
penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.
2) Inventarisasi
sumber daya alam
Secara sederhana manfaat GIS dalam data kekayaan sumber daya
alamialah sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk
mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: Kawasan lahan potensial dan
lahan kritis;
• Kawasan
lahan potensial dan lahan kritis;
• Kawasan
hutan yang masih baik dan hutan rusak;
• Kawasan
lahan pertanian dan perkebunan;
• Pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan;
• Rehabilitasi
dan konservasi lahan.
c. Untuk
pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan GIS untuk pengawasan daerah bencana alam,
misalnya:
• Memantau
luas wilayah bencana alam;
• Pencegahan
terjadinya bencana alam pada masa datang;
• Menyusun
rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;
• Penentuan
tingkat bahaya erosi;
• Prediksi
ketinggian banjir;
• Prediksi
tingkat kekeringan.
d. Bagi
perencanaan Wilayah dan Kota
• Untuk
bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan,
tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
• Untuk
bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan
kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status
pertahanan.
• Untuk
bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem
informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
• Untuk
bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi
pariwisata suatu daerah.
• Untuk
bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik,
kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan,
analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
• Untuk
bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk
suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan
pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan
pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk,
kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar