MAKALAH MANUSIA DAN CINTA KASIH
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA :
ARIEF DWI PANGESTU
KELAS :
1IA14
NPM :
50417936
TEKNIK
INFORMATIKA
Manusia dan cinta kasih
A.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang
(kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata
kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas
kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih,
cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih
merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah
sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu
bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan
nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur
dasar tertentu yaitu:
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu
kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar –
benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk
mengetahui rahasia manusia.
B.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat
dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan
hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Disatu
pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam
kehidupan manusia cinta menempakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain atau
juga istri dan anaknya, hartanya. Atau Allah dan Rasulnya berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci al-Qur’an.
1. CINTA DIRI
Cinta diri erat kaitanya dengan dorongan
menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya,
dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia
terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan
baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup
(QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya tidak lah
terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri
ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada
mereka.
2. CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat
hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya,tidak
boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun
hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar
saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak
berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3. CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual.
Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,keserasian, dan kerja
sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup
keluarga.
4. CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
5. CINTA KEPADA ALLAH
Puncak cinta
manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada allah dan
kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat,pujian, dan doanya saja,cinta
yang iklas seorang manusia kepada allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk
kecintaan lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya
mempunyai manifestasi dari tuhanya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spritualnya
dan harapan kalbunya.
6. CINTA KEPADA ROSUL
Cinta kepada rosul yang diutus Allah sebagai
rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat ke dua setelah cinta
kepada Allah. Ini karena rosul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku,moral,maupun berbagi sifat luhur lainya.
C.
Kasih Sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita)
bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu
bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling
menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah
satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Maka dari itu, untuk memulai suatu
hubungan yang serius, dibutuhkan suatu komitmen dan kepercayaan yang besar
terhadap pasangan. Karena jika sudah bersama dan satu atap, kita tidak bisa
main-main dengan perasaan, harus selalu menurunkan ego dan menciptakan suasana
yang menyenangkan agar hubungan tetap terjalin harmonis dan bahagia sesuai
dengan rencana.
D.
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
a. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam
masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan
organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
b. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara
pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal
perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama
c. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi
manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan
dengan jalan–jalan dan sebagainya
E.
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Cinta kepada Rasul,
yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat
kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan
mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh
segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa
kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk. Sebagai umat
beragama kita sudah sepatutnya memuja Tuhan kita. Di semua ajaran mewajibkan
umatnya untuk selalu memuja Tuhan nya.
Karena kita
harus yakin dan percaya bahwa kenikmatan dan anugerah yang kita miliki sekarang
ini adalah pemberian dariNya.
F.
Belas Kasihan
Dalam cinta
sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena
cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit
yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan
adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.
Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu
tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.
G.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih
kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding,
sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah
tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut,
Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih
tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali
merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar