MAKALAH KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
ILMU BUDAYA DASAR
KELAS :
1IA14
NPM :
50417936
TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
A.
PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD atau ilmu budaya
dasar, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin yang berati Humanus yang
berate manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari ‘The Humanities’
orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan nilai.
Untuk menjadi homo
humanus, manusia harus mempelajari ilmu the humanities dan ilmu yang lainnya.
Pada umumnya the humanities mempelajari ilmu tentang filsafat, seni, teologi
dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah dan cerita rakyat. pada dasarnya
semua mempelajari manusia dan budaya.
1.
Pengertian Sastra
Sastra (Sanskerta:
shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang
berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”.
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa
adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang
terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu
Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel,
Cerita/Cerpen, dan Drama.
2.
Pengertian Seni
Seni pada mulanya adalah
proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa
ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni
juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung
unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu memilih sendiri
peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa
seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan
untuk penggunaan medium itu.
3.
Peranan Sastra
Prosa, puisi, lakon,
skenario, skripsi, risalah ilmiah, esei, kolom, berita, surat, proposal,
catatan harian, laporan, pandangan mata, pidato, ceramah, transkripsi
percakapan, wawancara, iklam, propaganda, doa dan sebagainya semuanya jadi
termasuk sastra, karena mempergunakan bahasa.
Semua sektor kehidupan,
seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa. Bahkan olahraga
yang jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas raga, tetap saja membutuhkan
bahasa dalam menumbuhkan dan mengembangkan dirinya. Dengan cakupan yang begitu
dahsyat, sastra tidak mungkin tidak berguna. Demikianlah mahasiswa yang sedang
menekuni berbagai jurusan, akan selalu, suka tak suka berhubungan dengan
sastra.
Kesusastraan (prosa dan
puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena
pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam
kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam,
mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang
diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia
rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik
sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti
kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran
sastra semakin tenggelam hanya sebagai hiburan.
Sastra memang memiliki
potensi yang hebat untuk menghibur. Dan karenanya sebagai barang komoditi
nilainya tinggi. Kaitannya dengan bisnis dan industri juga meyakinkan. Sebuah
karya sastra dapat meledak, mengalami ulang cetak setiap tahun dengan oplag
raksasa dalam berbagai bahasa.
4.
Hubungan sastra
dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan seni
sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang
diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya
Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD
dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
Kenyataan bahwa bangsa
indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg
tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari
ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
Proses pembangunan yg
sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya
B.
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis
tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang
dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti
leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Ø Prosa lama :
a.
Hikayat:
adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang
berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian
serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur
lara atau untuk membangkitkan semangat juang.
b.
Sejarah:
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil
dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa
dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan
silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para
sastrawan masyarakat lama
c.
Kisah:
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari
suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri
Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
d.
Dongeng:
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak
ragamnya, yaitu sebagai berikut : Fabel, Mite (mitos), Legenda, Sage, Parabel
e.
Cerita Berbingkai, Cerita berbingkai, adalah
cerita yang didalamnya terdapat cerita lagiyang dituturkan oleh
pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
Ø Prosa baru :
a.
Roman: Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman,
pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa
atau bahkan sampai meninggal dunia.
b.
Novel: Novel berasal dari Italia. yaitu
novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian
kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung
konflik.
c.
Cerpen:
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan
pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik
atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib
pelakunya.
d.
Riwayat:
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi
pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga
pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia.
e.
Kritik:
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya
dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu
yang sifatnya objektif dan menghakimi.
f.
Resensi:
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film,
drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut
dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga
disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut
dibaca atau dinikmati.
g.
Esai:
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan
pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,
renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik,
pementasan drama, film, dll
C.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi
·
Pengertian Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi
memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan
yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi
memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis
infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita
dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik
tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang
akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi
memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan
keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi
seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada
apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
·
Karya Sastra
1. Ahmad
Fuadi : Negeri 5 Menara (2009)
2. Andrea
Hirata : Laskar Pelangi (2005)
·
Contoh Prosa
1.
Prosa lama : Sejarah Melayu karya datuk
Bendahara Paduka Rajaalias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
2.
Prosa baru: Layar Terkembang oleh Sutan
Takdir Alisyahbana, SalahAsuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
D.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
1.
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ
(poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk
kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah
bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta
ditandai oleh bahasa yang padat.
2.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun
Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
3.
Adapun alasan-alasan yang Mendasari
Penyajian Puisi Dalam IBD,
yaitu salah satunya adalah hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam
sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia
senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan
kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang
masyarakat.
Terima Kasih untuk :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar